Kamis, 16 Oktober 2008

Birunya lautan,, Putihnya pasir..


what a beautiful..

Disela sela liburan semester genap, kami 5 orang mahasiswa mencari sebuah sesuatu yang baru, yang dapat merefresh kembali otak kiri maupun otak kanan kita. Kami berlima Sahru, Doni, famro, dorius, dan Aku berencana pergi ke tempat wisata alam tepatnya di daerah malang selatan. Dengan kurang lebih 2 jam perjalanan kami sudah tiba di sendang biru, namun nampaknya kali ini kami tiba terlalu sore untuk melakukan perjalanan selanjutnya. Kami berangkat dari kota malang pukul 2:30 siang dan tiba sore hari. Setelah melalui medan yang berkelok-kelok kami berlima terkesima melihat indahnya pemandangan laut yang damai di sore hari. tajamnya sorot matahari dari arah barat, putihnya pasir pantai yang pasrah disapu ombak yang lengang beriak-riak, membuat kami semakin bersemangat melanjutkan perjalanan ke segoro anakan.

Kami langsung bergegas menyiapkan barang-barang dan melakukan perijinan ke dinas kehutanan setempat. Wahh..disini kami terganjal masalah perijinan yang merepotkan dan membingungkan. Tapi dari tatapan petugas yang sedang piket seakan mengisyaratkan kami untuk segera memberikan uang untuk petugas bermata tajam tersebut. Dan kami pun segera menunaikan permintaan dari para penjahat bangsa kelas teri ini, dan perijinan kami dapatkan. Kami menuju pantai untuk mencari perahu yang siap mengantarkan kami ke pulau sebelah,teluk semut namanya.

Matahari sudah semakin tenggelam bersama deruan ombak dilautan, dan kami baru saja menaiki perahu. Diantara kami berlima sebenarnya belum ada yang pernah ke segoro anakan, kami hanya berbekal petunjuk dari beberapa orang yang sudah pernah kesana. Jadi sepanjang perjalanan yang cukup kelelahan kami hanya membayangkan tujuan kami. Tak terasa kami pun tiba di teluk semut. Disinilah intelektual dan kesabaran kami diuji. Tak terlihat lagi senyum indah dari matahari dan hari pun sudah gelap. Diantara kami juga tanggap untuk menyalakan 2 lampu badai yang kami bawa, sedikit memberikan cahaya di luasnya kegelapan. Lalu sebelum kami berjalan menuju sudut gelap yang terlihat asing didepan, kami berdoa bersama yang dipimpin oleh Doni.

Kami memulai berjalan menyusuri bibir pantai yang licin dan berkarang tajam. Dengan dipayungi kegelapan kami pun terseok seok, hingga akhir nya aku tejatuh di laut yang dangkal karena tersandung karang yang cukup besar. Hingga memberikan kenang-kenangan pertama bagiku di lutut dan tanganku. wauw terasa perih dan mengucur sedikit darah. pelajaran pertama dari sini: "jangan berjalan di bibir pantai yang berkarang di kegelapan,.!"

Di sudut yang gelap ini kami menemukan dua jalan setapak untuk masuk dalam semak belukar yang masih rimbun. Dan kami sepakat untuk memilih jalan yang disebelah kiri. Kami menysuri jalan setapak sambil melihat jejak kaki orang yang mungkin berjalan di siang harinya. Hingga kami pun tiba pada suatu bibir pantai lagi dan seperti yang kami ramalkan kami kembali dimana kami memulai perjalanan tadi. 15 menit kami lalui hanya untuk menuju ke tempat yang sama. Kami pun berdiam diri bersama terangnya bulan malam ini. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk menuju jalan setapak yang kedua. Dan kami masih membayangkan tempat seperti apa yang akan kita tuju.

to be Continue..!!

3 komentar:

  1. oleh2nya mana? hahaha.. mantab coy.. ditunggu sambungannya..

    BalasHapus
  2. blog yg keren. bs jd referensi kalo mo pergi kemana-mana. makax dam, pergi ke tempat2 yg lebih banyak lagi. ntar tk tnuggu critamu...


    vira imut ^^

    BalasHapus
  3. keren....keren..... to be continued kan?! berarti harusx bakalan ada episode keduanya kan?! ditunggu yawh.... SMANGAT!!!!!!! kasi juga donk destination2 laen yang asyik2...

    BalasHapus