Sabtu, 11 April 2009

http://ciayow.blogspot.com

http://ciayow.blogspot.com

Blog baru saya, segala artikel dan sebagainya sudah saya pindahkan ke http://ciayow.blogspot.com

blog ini akan saya non aktifkan.

terima kasih

Read More..

Rabu, 11 Maret 2009

Bantengan Nuswantara


perhelatan bantengan nuswantara yang di kota batu.

Perkembangan kesenian Bantengan tidak terjadi pada jaman-jaman sekarang ini, melainkan sudah ada sejak Jaman Jenggala, Kahuripan, Gajahyana, bahkan abad-abad sebelumnya. Jika kita menimbang beberapa tulisan skrip para pujangga baik itu yang tertulis di prasasti maupun skrip layang- lontar, maka kita dapat berpedoman sebagaimana acuan kita berkesenian bantengan ini khususnya.
(http://bantengannuswantara.wordpress.com/)

Sedikit gambaran pada festival budaya Bantengan Nuswantara 2009 yang dilaksanakan pada tanggal 8 maret 2009 di jalan protokol kota Batu. Foto ini dihasilkan dengan kamera Nikon d40 dan Sony a300.

Banteng

Suasana festival Bantengan Nuswantara

Peniup Terompet khas Bantengan

Penabuh gemuruh gendang

Kepala Batu, aksi memecahkan batu diatas kepala

Menggiring Banteng


Banteng saling beradu

Bermain bersama

Read More..

Selasa, 03 Maret 2009

Etika


Apa arti etika bagi anda? Pertanyaan yang mudah namun kadang bagi sebagian orang sulit untuk menjawabnya. Hasil survey biasanya orang menjawab secara spontan “Etika ada hubungnnya dengan perasaan yang menentukan benar dan salah.

Etika juga ada hubungannya dengan agama dan kepercayaan. Bukan berarti bahwa orang yang tidak beragama tidak beretika, Orang di daerah barat banyak yang tidak beragama tapi mereka juga beretika. Tidak jarang orang yang tidak beragama lebih beretika daripada orang yang beragama.

Banyak sekali orang yang berpendapat bahwa etika pasti berhubungan dengan perasaan. Kadang orang yang kurang beretika juga berkata seperti ini, “Naluri saya mengatakan bahwa hal ini seharusnya tidak patut dilakukan”. Tapi mungkin faktor kebiasaanlah yang membuat orang tersebut melakukannya.

Adapun makna dari etika yaitu hal-hal yang berkaitan dengan norma dasar tentang benar dan salah yang menjadi pedoman orang untuk bertindak biasanya. Berkaitan erat dengan hak, kewajiban, manfaat bagi masyarakat umum, dan keadilan atau moralitas tertentu.

Sekarang adalah saat yang tepat bagi kita untuk menginstropeksi diri kita, Apakah kita sudah beretika yang benar menurut aturan yang berlaku di lingkungan kita? Jika belum mari masing-masing diri kita mulai berbenah.

Tulisan ini sebagai catatan dari apa yang saya dapat dari CBDC4 Universitas Ma Chung.

Read More..

Kamis, 25 Desember 2008

Pesona Jawa Timur


Mungkin sudah banyak yang tau salah satu pesona jawa timur yang paling populer di mata dunia. Bahkan sudah pernah menginjakkan kakinya disana. yupz,,Mountain of Bromo, tempat Wisata bertaraf internasional ini sempat menjadi rebutan antara pemkab probolinggo, pemprov jatim, dan pemerintah pusat.

Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuno: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Dan Pada kesempatan kali ini saya bersama rekan rekan yang lain mengunjungi gunung Bromo dari Malang. Ya Karena Saya saat ini berdomisili di Malang. Saya mengambil rute melalui daerah tumpang. dengan jalan kecil yang gelap dan semakin ke atas semakin berkelak kelok. Tidak kalah lagi hawa dinginnya malam hari di dataran tinggi.


Kami berlima berangkat dari Malang sekitar pukul 01.00, semua dengan menggunakan 3 sepeda motor. Perjalanan yang kami kira akan mencekam dan menakutkan ternyata berbuah kesenangan. Kami berangkat ke Gunung Bromo memang ingin mencari moment yang tepat. dan moment itu pada saat perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Jadi dalam perjalanan kami banyak menemukan rombongan motor yang juga akan melihat sunrise 17 Agustus di Penanjakan.

Perjalanan Dingin, Menanjak, sepi mencekam telah mengantarkan kami berlima di tempat pembelian karcis untuk memasuki kawasan wisata Bromo. Tempatnya berupa lapangan parkir luas dan disisinya terdapat pedagang pedagang yang mencari keuntungan dari banyaknya turis domestik maupun internasional. Nah kebetulan ada juga yang menjual Bensin, jadi motor kami bisa mendapat tenaga baru. Ga lucu kan kalau didaerah tanjakan dan padang pasir mendorong,,hehehe :P

Pagi itu sebelum matahari menampakan kemegahannya, Kami menghangatkan diri di sebuah kedai kecil dengan ganjal perut seadanya. yang membuat Kami betah di kedai ini karena didalamnya terdapat arang yang digunakan untuk penghangat tubuh. Setelah masuk waktu Subuh saya dan rekan saya (Ryan) terpanggil untuk menunaikan ibadah Sholat Subuh. Tapi kami kesulitan menjumpai air unutk Wudhu,. Setelah bertanya dengan salah satu penjual disana kami ditunjukan musholla. Tidak seperti yang dikatakan, sesampainya di tempat tersebut kami hanya menjumpai Toilet umum yang antriannya seperti mau membeli karcis bioskop film Box Office :).

Karena pertimbangan waktu subuh akan segera habis, dan antrian pun masih berular. Maka Kami bertayamum dengan debu. Dan karena Kami juga tidak menemukan Musholla maka Kami di tempat sepi yang beralaskan Pasir dan Batu. Huu..Walaupun pasir, tapi namanya juga diGunung tetap aja dingin.


Ini Waktunya Matahari menampakkan pesonanya, Kami segera mencari posisi yang sekiranya nyaman. Tapi di Tempat yang sempit dengan ratusan wisatawan bercampur kami pun harus berdesak-desakan.

Setelah itu kami turun menuju kawah Bromo. Melalui rintangan padang pasir yang luas. Serasa menjadi pembalap MotoCross kelas teri. seru sekali..!!

Setelah sampai Kami beristirahat di pura yang saya tidak tahu namanya. Saya pun sempat tertidur karena semalem tidak ada waktu tidur.


Kira-kira pukul 10.00 Kami pun turun dari Gunung Bromo menuju Air terjun Mardakaripuro yang berada di Probolinggo. Waouw setelah berapa kali saya ke Probolinggo saya menyimpulkan tempat ini bukan tempat yang nyaman untuk ditinggali, tempat yang super panas, dengan penduduk yang ga lah..

Akhirnya Kami pun tiba di kawasan air terjun itu. Namun kami pun harus berjalan kaki kira-kira 1,5 km untuk melihat air terjun yang katanya bekas tempat singgahnya patih Gajah Mada. huhuhu..lelah, panas. Tapi tidak menghentikan niat kami untuk melihat pesona Jawa Timur yang masih malu malu bersembunyi karena kurang diperhatikan oleh Pemerintah setempat.


Wauw..Sebuah pembentukan alam yang maha dahsyat. Air terjun kecil yang cantik. dengan batu batu terjal di sekelilingnya. Hilang sudah rasa lelah bercampur suasana yang panas tadi karena hempasan air yang jatuh dari 70 meter. Angin hemapasan air membawa embun memberikan kesejukan tersendiri bagi yang ada di sekitarnya.

Pukul 14.00 kami pun kembali ke Malang dengan membawa oleh-oleh pengalaman yang sangat mengasyikkan. Dan yang lebih penting lagi, kesadaran untuk menjaga alam yang dititipkan oleh Allah kepada kita semua. Sebagai Makhluk yang berakal Di Dunia ini.

Pesan dari saya : Mari kita jaga, lestarikan titipan alam yang luar biasa hebatnya ini di Bumi Indonesia. Stop Global Warming..!!


Read More..

Selasa, 16 Desember 2008

Balai Kota Malang

Kamera : Nikon D60
Lokasi : Bundaran Tugu Kota Malang

Comments:?

Read More..

We Love Morning Dew


Kamera : Nikon D40
Lokasi : Balai Benih -Batu-

Give Comment:

Read More..

Indonesia

Sebuah karya yang sederhana. Silahkan rekan-rekan Fotografer memberi Komentar.

Read More..

Selasa, 28 Oktober 2008

Sumpah Pemuda



Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.


Djakarta, 28 Oktober 1928


Read More..

Rabu, 22 Oktober 2008

Deburan ombak yang damai ..


Wouw..Perjalanan yang melelahkan tapi menyenangkan. Ditemani dengan suara binatang kecil malam yang saling bershutan, kami menikmati perjalanan dengan cahaya lampu badai. Sesekali kami istirahat dudu dibawah bongkahan pohon yang tumbang, bercerita pengalaman hidup kami. 1 jam lebih 45 menit sudah kami lalui. Dan nampak didepan kegelapan yang beriak-riak. Dengan suara yang khas deburan ombak laut yang damai. Kami menuruni bukit dan menuju ke bibir pantai, saya senang bukan main karena saya sudah berada di segoro anakan.

Kami bermain air, beristirahat, mencoba melupakan kelelahan. Dorius dengan sibuknya membangun tenda untuk bermalam, Famro dan Sahru menyiapkan makan malam kami. Setelah semua itu, kami pun bernyanyi dengan petikan gitar doni. Sambil melihat terang nya bulan. Wouw..memang begitu indah hasil ciptaan tuhan yang maha dahsyat ini.
semakin malam kamipun tertidur lelap.

Pagi hari yang cerah, awan menari-nari di langit biru. Kami pun berhambur bersama deburan ombak. ouh,,air laut pagi yang dingin..!!

Sore hari kami bergegas pulang. Karena sudah harus di tunggu pukul 4 sore. Kami pun harus meninggalkan keaslian alam indonesia yang semestinya harus kita lestarikan. Salam perpisahan pun tak lepas dari dalam hati. Kami pun pulang dengan membuang semua kepenatan yang ada.


Sepulang dari perjalanan alam ini etapa kami sadarnya akan kewajiban kita menjaga alam ini. Kita harus merubah pola pikir bangsa ini yang selalu memikirkan kehidupan untuk dirinya sendiri. Merubah pola pikir = Merubah cara hidup. Mulailah dengan perbuatan.


Mungkin ini sedikit pengalaman ku di pulau jawa. Cita-citaku berbagi pengalaman setelah mengelilingi Eropa dan Afrika. Semoga kelak tercapai..amin.

finish

Read More..

Kamis, 16 Oktober 2008

Birunya lautan,, Putihnya pasir..


what a beautiful..

Disela sela liburan semester genap, kami 5 orang mahasiswa mencari sebuah sesuatu yang baru, yang dapat merefresh kembali otak kiri maupun otak kanan kita. Kami berlima Sahru, Doni, famro, dorius, dan Aku berencana pergi ke tempat wisata alam tepatnya di daerah malang selatan. Dengan kurang lebih 2 jam perjalanan kami sudah tiba di sendang biru, namun nampaknya kali ini kami tiba terlalu sore untuk melakukan perjalanan selanjutnya. Kami berangkat dari kota malang pukul 2:30 siang dan tiba sore hari. Setelah melalui medan yang berkelok-kelok kami berlima terkesima melihat indahnya pemandangan laut yang damai di sore hari. tajamnya sorot matahari dari arah barat, putihnya pasir pantai yang pasrah disapu ombak yang lengang beriak-riak, membuat kami semakin bersemangat melanjutkan perjalanan ke segoro anakan.

Kami langsung bergegas menyiapkan barang-barang dan melakukan perijinan ke dinas kehutanan setempat. Wahh..disini kami terganjal masalah perijinan yang merepotkan dan membingungkan. Tapi dari tatapan petugas yang sedang piket seakan mengisyaratkan kami untuk segera memberikan uang untuk petugas bermata tajam tersebut. Dan kami pun segera menunaikan permintaan dari para penjahat bangsa kelas teri ini, dan perijinan kami dapatkan. Kami menuju pantai untuk mencari perahu yang siap mengantarkan kami ke pulau sebelah,teluk semut namanya.

Matahari sudah semakin tenggelam bersama deruan ombak dilautan, dan kami baru saja menaiki perahu. Diantara kami berlima sebenarnya belum ada yang pernah ke segoro anakan, kami hanya berbekal petunjuk dari beberapa orang yang sudah pernah kesana. Jadi sepanjang perjalanan yang cukup kelelahan kami hanya membayangkan tujuan kami. Tak terasa kami pun tiba di teluk semut. Disinilah intelektual dan kesabaran kami diuji. Tak terlihat lagi senyum indah dari matahari dan hari pun sudah gelap. Diantara kami juga tanggap untuk menyalakan 2 lampu badai yang kami bawa, sedikit memberikan cahaya di luasnya kegelapan. Lalu sebelum kami berjalan menuju sudut gelap yang terlihat asing didepan, kami berdoa bersama yang dipimpin oleh Doni.

Kami memulai berjalan menyusuri bibir pantai yang licin dan berkarang tajam. Dengan dipayungi kegelapan kami pun terseok seok, hingga akhir nya aku tejatuh di laut yang dangkal karena tersandung karang yang cukup besar. Hingga memberikan kenang-kenangan pertama bagiku di lutut dan tanganku. wauw terasa perih dan mengucur sedikit darah. pelajaran pertama dari sini: "jangan berjalan di bibir pantai yang berkarang di kegelapan,.!"

Di sudut yang gelap ini kami menemukan dua jalan setapak untuk masuk dalam semak belukar yang masih rimbun. Dan kami sepakat untuk memilih jalan yang disebelah kiri. Kami menysuri jalan setapak sambil melihat jejak kaki orang yang mungkin berjalan di siang harinya. Hingga kami pun tiba pada suatu bibir pantai lagi dan seperti yang kami ramalkan kami kembali dimana kami memulai perjalanan tadi. 15 menit kami lalui hanya untuk menuju ke tempat yang sama. Kami pun berdiam diri bersama terangnya bulan malam ini. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk menuju jalan setapak yang kedua. Dan kami masih membayangkan tempat seperti apa yang akan kita tuju.

to be Continue..!!

Read More..