Kamis, 25 Desember 2008

Pesona Jawa Timur


Mungkin sudah banyak yang tau salah satu pesona jawa timur yang paling populer di mata dunia. Bahkan sudah pernah menginjakkan kakinya disana. yupz,,Mountain of Bromo, tempat Wisata bertaraf internasional ini sempat menjadi rebutan antara pemkab probolinggo, pemprov jatim, dan pemerintah pusat.

Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuno: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Dan Pada kesempatan kali ini saya bersama rekan rekan yang lain mengunjungi gunung Bromo dari Malang. Ya Karena Saya saat ini berdomisili di Malang. Saya mengambil rute melalui daerah tumpang. dengan jalan kecil yang gelap dan semakin ke atas semakin berkelak kelok. Tidak kalah lagi hawa dinginnya malam hari di dataran tinggi.


Kami berlima berangkat dari Malang sekitar pukul 01.00, semua dengan menggunakan 3 sepeda motor. Perjalanan yang kami kira akan mencekam dan menakutkan ternyata berbuah kesenangan. Kami berangkat ke Gunung Bromo memang ingin mencari moment yang tepat. dan moment itu pada saat perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Jadi dalam perjalanan kami banyak menemukan rombongan motor yang juga akan melihat sunrise 17 Agustus di Penanjakan.

Perjalanan Dingin, Menanjak, sepi mencekam telah mengantarkan kami berlima di tempat pembelian karcis untuk memasuki kawasan wisata Bromo. Tempatnya berupa lapangan parkir luas dan disisinya terdapat pedagang pedagang yang mencari keuntungan dari banyaknya turis domestik maupun internasional. Nah kebetulan ada juga yang menjual Bensin, jadi motor kami bisa mendapat tenaga baru. Ga lucu kan kalau didaerah tanjakan dan padang pasir mendorong,,hehehe :P

Pagi itu sebelum matahari menampakan kemegahannya, Kami menghangatkan diri di sebuah kedai kecil dengan ganjal perut seadanya. yang membuat Kami betah di kedai ini karena didalamnya terdapat arang yang digunakan untuk penghangat tubuh. Setelah masuk waktu Subuh saya dan rekan saya (Ryan) terpanggil untuk menunaikan ibadah Sholat Subuh. Tapi kami kesulitan menjumpai air unutk Wudhu,. Setelah bertanya dengan salah satu penjual disana kami ditunjukan musholla. Tidak seperti yang dikatakan, sesampainya di tempat tersebut kami hanya menjumpai Toilet umum yang antriannya seperti mau membeli karcis bioskop film Box Office :).

Karena pertimbangan waktu subuh akan segera habis, dan antrian pun masih berular. Maka Kami bertayamum dengan debu. Dan karena Kami juga tidak menemukan Musholla maka Kami di tempat sepi yang beralaskan Pasir dan Batu. Huu..Walaupun pasir, tapi namanya juga diGunung tetap aja dingin.


Ini Waktunya Matahari menampakkan pesonanya, Kami segera mencari posisi yang sekiranya nyaman. Tapi di Tempat yang sempit dengan ratusan wisatawan bercampur kami pun harus berdesak-desakan.

Setelah itu kami turun menuju kawah Bromo. Melalui rintangan padang pasir yang luas. Serasa menjadi pembalap MotoCross kelas teri. seru sekali..!!

Setelah sampai Kami beristirahat di pura yang saya tidak tahu namanya. Saya pun sempat tertidur karena semalem tidak ada waktu tidur.


Kira-kira pukul 10.00 Kami pun turun dari Gunung Bromo menuju Air terjun Mardakaripuro yang berada di Probolinggo. Waouw setelah berapa kali saya ke Probolinggo saya menyimpulkan tempat ini bukan tempat yang nyaman untuk ditinggali, tempat yang super panas, dengan penduduk yang ga lah..

Akhirnya Kami pun tiba di kawasan air terjun itu. Namun kami pun harus berjalan kaki kira-kira 1,5 km untuk melihat air terjun yang katanya bekas tempat singgahnya patih Gajah Mada. huhuhu..lelah, panas. Tapi tidak menghentikan niat kami untuk melihat pesona Jawa Timur yang masih malu malu bersembunyi karena kurang diperhatikan oleh Pemerintah setempat.


Wauw..Sebuah pembentukan alam yang maha dahsyat. Air terjun kecil yang cantik. dengan batu batu terjal di sekelilingnya. Hilang sudah rasa lelah bercampur suasana yang panas tadi karena hempasan air yang jatuh dari 70 meter. Angin hemapasan air membawa embun memberikan kesejukan tersendiri bagi yang ada di sekitarnya.

Pukul 14.00 kami pun kembali ke Malang dengan membawa oleh-oleh pengalaman yang sangat mengasyikkan. Dan yang lebih penting lagi, kesadaran untuk menjaga alam yang dititipkan oleh Allah kepada kita semua. Sebagai Makhluk yang berakal Di Dunia ini.

Pesan dari saya : Mari kita jaga, lestarikan titipan alam yang luar biasa hebatnya ini di Bumi Indonesia. Stop Global Warming..!!


5 komentar:

  1. Pengalaman yang sungguh Luar Biasa... Penuh dengan tantangan dan SEMANGAT yang luar biasa pula... hahaha...

    Btw, letak geografisnya dapat dari mana tuh??? hehehe...mantap :D

    SEMANGAT!!!

    BalasHapus
  2. beuh....luar biasa banget sich...wkkwkwkwkkwkw...gaya nulisnya tuh lhow, n yang ga kalah pentingnya, berbagi pengalamannya....di tunggu karya selanjutnya.

    BalasHapus
  3. lho kalian kok ga ajak aku??????????
    >.<


    register blog ku rek!!!hehe di add yooo

    BalasHapus
  4. hehe... mengingatkan ku pada sebuah peristiwa lucu, mendebarkan, seru, asyik, nyebelin.. pokoknya bikin nano2 deh,,

    Boleh boleh kalo mo lagi.. wkwkwkwkw... nice experience..

    BalasHapus